Jumat, 19 Februari 2010

Acute Myocard Infark (AMI)

Adalah suatu keadaan gawat darurat jantung dgn manifestasi klinis berupa perasaan tidak enak di dada atau gejala – gejala lain sebagai akibat iskemia miokard.Sindrom koroner akut mencakup antara lain angina pektoris tak stabil, ima tanpa elevasi st dan infark miokard akut ( ima ) dengan elevasi segmen st (stemi=st elevation myocardial infarction)




Patofisiologi

Stemi umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun scr mendadak setelah oklusi trombus pd plak aterosklerotik yg sdh ada sebelumnya.

Stemi tjd jika trombus arteri koroner tjd scr cepat pd lokasi injury vaskuler, dimana injury ini dicetuskan oleh faktor spt merokok, hipertensi dan akumulasi lipid.

Pada kondisi yg jarang, stemi dpt jg disebabkan oleh oklusi arteri koroner yg disebabkan oleh emboli koroner, abnormalitas kongenital, spasme koroner dan berbagai penyakit inflamasi sistemik

Diagnosis stemi

• Nyeri dada yang khas dan gambaran ekg adanya elevasi st ≥ 2 mm, minimal pada 2 sandapan pre kordial yg berdampingan atau ≥ 1mm pada 2 sandapan ekstremitas.

• Pemeriksaan enzim jantung, terutama troponin t yg meningkat

• Pemeriksaan ck-mb ( creatine kinase – myocardial band )

• Pasien yg datang dg nyeri dada perlu anamnesis cermat apakah nyeri berasal dari dlm atau luar jantung

• Perlu Dianamnesis Pula Apakah Ada Riwayat Ima Seblmnya Serta Faktor – Faktor Resiko Spt Hipertensi, Dm, Dislipidemia, Merokok, Stress Serta Riwayat Jantung Koroner Pd Keluarga

Nyeri dada
nyeri dada tipikal ( angina ) merupakan gejala kardinal pasien infark miokard akut dgn sifat nyeri dada sbg berikut :
• Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial
• Sifat nyeri : rasa sakit spt ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir
• Penjalaran ; biasanya ke lengan kiri, dpt jg ke leher,rahang bawah, gigi, punggung, perut dan dpt jg ke lengan kanan
• Nyeri membaik atau hilang dgn istirahat atau obat nitrat
• Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin dan sesudah makan
• Gejala yg menyertai : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, cemas dan lemas

Pemeriksaan Fisis

• Sebagian besar pasien cemas dan tdk bisa istirahat ( gelisah )
• Seringkali ekstremitas pucat disertai keringat dingin
• Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit dan banyak keringat dicurigai kuat adanya stemi
• Seperempat pasien ima anterior bermanifestasi hipoeraktivitas saraf simpatis ( takikardia dan/ hipotensi )
• Dan hampir setengah pasien ima inferior menunjukkan hiperaktivitas parasimpatis ( bradikardia dan / hipotensi )
• Adanya S4 Dan S3 Gallop, Penurunan Intensitas Bunyi Jantung Pertama Dan Split Paradoksikal Bunyi Jantung Kedua
• Dapat Ditemukan Mur Mur Mid Sistolik Atau Late Sistolik Apikal Yg Bersifat Sementara
• Peningkatan Suhu 38ยบ C dapat dijumpai dlm minggu pertama pasca stemi

Elektrokardiogram

• Pemeriksaan ekg 12 sandapan hrs dilakukan pd semua pasien dgn nyeri dada atau keluhan yg dicurigai stemi
• Pemeriksaan ini hrs dilakukan segera dlm 10 menit sejak kedatangan di ugd sbg senter untuk menentukan terapi
• Gold hour = first 60 minutes
• Ekg serial dg interval 5 – 10 menit atau pemantauan ekg 12 sandapan scr continue hrs dilakukan utk mendeteksi potensi perkembangan elevasi segmen st.

Pemeriksaan penunjang

• Foto rongten dada
• Petanda biokimia : darah rutin, ck, ckmb, troponin t dan lain – lain
• Profil lipid, gula darah, ureum kreatinin
• Ekokardiografi
• treadmill ( untuk stratifikasi setelah infark )
• Angiografi koroner

Terapi
• Tirah baring di ruang rawat intensif jantung ( iccu )
• Pasang infus iv dgn nacl 0,9 % atau dextrosa 5 %
• Oksigenasi dimulai dgn 2 liter/menit 2 – 3 jam, dilanjutkan bila saturasi oksigen arteri rendah ( <>

Atasi nyeri dengan :
Nitrat sub lingual/transdermal/ nitrogliserin intravena titrasi ( kontra indikasi bila td sistolik <>

Morfin 2,5 mg ( 2 – 4 mg ) iv, dpt diulang 5 mnt smp dosis total 20 mg atau petidin 25 – 50 mg iv atau tramadol 25 – 50 mg iv.

Anti trombotik dgn aspirin ( 160 – 345 mg ) bila alergi /tdk responsif ganti dg tiklopidin atau klopidogrel

Trombolitik
Dgn streptokinase 1,5 juta u dlm 1 jam, dilanjutkan dgn 0,75 mg/kgbb ( max 50 mg ) dlm jam pertama dan 0,5 mg/kgbb ( max 35 mg )dlm 60 mnt jika elevasi segmen st > 0,1 mv pd dua atau lbh sadapan prekordial berdampingan, waktu mulai nyeri dada smp terapi <>

Antikoagulan
heparin direkomendasikan utk pasien yg menjalani revaskularisasi perkutan atau bedah, pasien dg resiko emboli sistemik spt ami anterior, fibrilasi atrial.

Atasi rasa takut dengan
Diazepam 3 x 2-5 mg oral atau oral

Pelunak tinja
Laktulosa ( laksadin ) 2 x 15 ml

Atasi komplikasi
• Fibrilasi atrium ( digitalisasi cepat, penyekat beta, diltiazem/verapil, heparinisasi )
• Fibrilasi ventrikel ( dc shock energi awal 200 j, jk tdk berhasil shock kedua 200 – 300 j, jk perlu shock ketiga 360 j )
• Takikardia ventrikel ( dgn dc shock )
• Bradiaritmia ( sulfas atropin 0,5 – 2 mg )

Komplikasi

Infark miokard akut : gagal jantung, syok kardiogenik, ruptur korda, ruptur septum, aritmia gangguan hantaran, perikarditis dan emboli paru